Header Ads

Beriklan

Melakukan Prokrastinasi (Menunda Sesuatu) Apakah Menguntungkan?

Menunda melakukan sesuatu, sepertinya sudah lazim dilakukan oleh sebagian besar orang. Apakah Anda juga pernah melakukannya? Menunda-nunda sesuatu dalam istilah psikologi disebut dengan prokrastinasi. Prokrastinasi dilakukan seseorang karena alasan tertentu. Misalnya, menunggu orang lain, belum merasa siap, belum merasa sempurna, atau belum cukup percaya diri.


Sumber gambar: https://www.theconversation.com


Menunggu Orang Lain

Bagi kalian yang pernah bekerja dalam kelompok tentu mengalami saling tunggu siapa yang akan memulai terlebih dahulu dalam hal ide atau menjalankan tugas. Hal ini tanpa disadari telah mengulur-ulur waktu lantaran tak seorang pun berinisiatif untuk memulai. Tentu hal ini tidak mungkin terjadi apabila kelompok tersebut berisi setidaknya orang yang 'peduli' terhadap kelompoknya. Prokrastinasi bakalan dilakukan jika anggota kelompok takkunjung menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya.


Belum Merasa Sempurna

Siapa yang tidak suka pada pekerjaan baik? Siapa pula yang mau menerima hasil pekerjaan yang asal-asalan? Menyerahkan pekerjaan yang jauh dari kualitas merupakan suatu aib bagi seseorang yang tidak ingin dianggap memiliki performa yang rendah. Terlebih di mata atasan, guru, atau pasangan Anda. Seseorang rela menunda melakukan pekerjaan karena terjebak oleh perasaan bahwa pekerjaannya masih belumlah sempurna.


Belum Cukup Percaya Diri

Seseorang melakukan prokrastinasi karena belum merasa cukup percaya diri. Dalam hal bisnis, seseorang menunda membuka usaha tertentu lantaran belum percaya diri dengan bentuk dagangan, merk, ruang bisnis, atau yang lainnya. Dalam dunia perlombaan, seseorang menunda mengikuti sebuah perlombaan karena belum percaya diri atas penampilan dan kemampuannya. Dalam dunia hipnoterapi pun demikian, seseorang menunda untuk tidak melakukan praktik hipnosis/hipnoterapi karena belum percaya diri, iapun sungkan mencantumkan gelar "CH" atau "CHt" nya di momen yang relevan dalam dunia hipnosis dan psikologi. Dan, mungkin Anda kini telah menemukan contoh untuk Anda sendiri mengenai prokrastinasi akibat belum cukup percaya diri.


Apakah seseorang menjadi beruntung karena melakukan prokrastinasi?

Jawaban untuk pertanyaan ini bisa jadi "Ya" bisa jadi "Tidak". Untuk jawaban "Ya", seseorang yang melakukan prokrastinasi dapat memantau perkembangan di lapangan apakah orang lain telah melakukan hal yang sama, bagaimana nasibnya, dan pertanyaan lainnya pun muncul untuk melengkapi prokrastinasinya. Lalu, ia memperoleh keuntungan berupa informasi di lapangan yang barangkali ia dapat mengevaluasi agar yang baik dapat ia tiru dan modifikasi sementara hal yang buruk dapat ia antisipasi. Adapun untuk jawabab "Tidak", seseorang yang melakukan prokrastinasi tidak memperoleh keuntungan walaupun ia berjuang untuk sebuah kesempurnaan. Hasil di lapangan berkemungkinan sama jika ia melakukannya lebih awal maupun lebih akhir. Hal itu sama saja. Justru karena ia menunda, ia telah menyia-nyiakan waktu, energi, dan mengeluaran finansial akibat waktu yang ia biarkan berlalu.


Selain hal di atas, tentu masih banyak penyebab yang melatarbelakangi seseorang melakukan prokrastinasi. Kekurangan informasi, ketiadaan motivasi, kesehatan/kelelahan tubuh, dan ketiadaan kompetensi merupakan hal-hal lain yang barangkali juga mempengaruhi terjadinya prokrastinasi. Lain waktu semoga dapat saya kupas lebih lanjut. Walaupun demikian, sebaiknya Anda mencoba untuk merenung dan merefleksikan diri, apakah benar prokrastinasi yang Anda lakukan memberi keuntungan bagi Anda? Jika tidak, segeralah atur dan manajemen diri Anda untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang selama ini tertunda.




1 komentar:

wa