Apa itu Hipnoterapi?
Hipnoterapi adalah upaya penyembuhan gangguan atau masalah yang bersumber dari psikologis (kejiwaan) dengan pendekatan hipnosis. Gangguan atau masalah psikologis yang dimaksud antara lain:
1. Stres (tertekan)
2. Depresi
3. Takut, panik, cemas
4. Perasaan mau meninggal
5. Fobia (phobia)
6. Maag karena psikosomatik (dan sejenisnya, bisa berupa sesak napas, dll)
7. Disfungsi ereksi
8. Sulit konsentrasi, sulit mengingat
9. Kecanduan (rokok, makan, dll)
10. Sulit tidur (insomnia)
11. Rendah diri (tidak percaya diri)
12. Demam panggung
13. Nafsu rendah (makan, seks, kurang semangat, dll)
14. Emosional
15. dan lain-lain
Bagaimana sebenarnya proses hipnoterapi?
Dalam hipnoterapi, seseorang harus dalam kondisi rileks atau tidur hipnosa. Ada istilah tidur dalam setiap momen hipnosis. Kata 'tidur' di sini bermaksud untuk membuat seseorang rileks atau tidur hipnosa. Bukan tidur yang sebenarnya. Hal ini bermaksud untuk mengalihkan konsentrasi seseorang terhadap lingkungan eksternal menuju ke konsentrasi internal diri seseorang yang dihipnosis/dihipnoterapi. Di Hipnoterapi Solo bersama Sultan Budi Lenggono dan rekan, tentu juga memiliki metode serupa, bahkan terkadang tidak memerlukan kondisi tidur karena menggunakan konsep hipnoterapi modern. Untuk mengetahui proses hipnoterapi, silakan baca di sini.
Mengapa saat akan menghipnosis, penghipnotis sering menggunakan istilah tidur?
Hal ini dikarenakan seseorang yang dihipnosis diminta untuk mengistirahatkan pikiran dan tubuh. Kalimat yang
singkat dan efektif adalah tidur. Sebenarnya, seseorang justru diminta untuk memfokuskan pikiran pada
satu kesadaran, agar dapat digunakan untuk kepentingan psikoterapi,
hiburan panggung, pengalihan nyeri, dan sebagainya.
Apakah hipnosis dapat menyegarkan tubuh dan pikiran?
Ya. Hipnosis akan menimbulkan efek parasimpatis yang mirip
pada fase NREM (Non Rapid Eye Movement) tahap 1-2. Seseorang akan merasa segar dan merasakan
perasaan positif. Namun, akan menjadi pusing saat seseorang yang dihipnosis terbangun tiba-tiba tapi masih
dalam kondisi mirip fase NREM 3-4. Mungkin ada beberapa hipnotis dan hipnoterapis yang
masih belum memahami fase ini sehingga terlalu cepat ingin membangunkan klien atau orang yang dihipnosisnya.
Post a Comment