Header Ads

Beriklan

Mengambil Raport Anak Jangan Was-was

Setiap orang tua pasti mengharapkan anaknya mendapatkan nilai terbaik di kelasnya. Begitulah harapan yang terbersit dalam hati ketika orang tua akan mengambil raport anaknya di sekolah. Namun, kerisauan sebagian orang tua masih saja terjadi karena mereka masih terperangkap dalam paradigma bahwa kesuksesan anak diukur dari nilai pengetahuan. Padahal, kesuksesan seseorang tidak hanya bergantung pada pengetahuan (kognitif), tetapi juga faktor sikap dan ketrampilan si anak. Dalam hal ini, teori hypnoparenting mesti dikuasai oleh para orang tua untuk mengambil tindakan yang sesuai guna mendapatkan suasana yang kondusif baik bagi anak maupun orang tua itu sendiri.

Hal yang mestinya dilakukan orang tua kaitannya dalam pengambilan raport hasil belajar anak di sekolah adalah pertama, mengubah paradigma bahwa "kesuksesan hanya diukur dari nilai pengetahuan" menjadi "kesuksesan dapat diukur dari berbagai aspek". Aspek di sini perlu didefinisikan sendiri oleh orang tua sesuai dengan kebutuhan. Bahkan, termasuk mempertimbangkan bakat dan minat anak yang dapat diasah dan mampu menjadi peluang yang besar bagi masa depan anak.
Kedua, menyiapkan mental agar dapat menerima hasil belajar bagaimanapun nilai si anak nantinya. Orang tua hendaknya menyadari kemampuan anak senantiasa berkembang. Jika hasil kurang memuaskan, yakini bahwa barangkali dalam waktu-waktu belakangan anak belum bisa menguasai suatu materi karena kendala yang dapat ditoleransi. Jika hasilnya memuaskan, akui bahwa anak telah berusaha dengan serius untuk mencapai hasil tersebut. Dan, yang terpenting adalah bersiap-siap untuk tenang, bijak dan senantiasa kontrol emosi.
Ketiga, dapatkan informasi real dari sekolah terkait dengan perkembangan anak selama ini. Informasi ini akan sangat berguna bagi orang tua untuk membandingkan perilaku anak di rumah dan di sekolah. Apakah ada hubungan saling mempengaruhi atau tidak? Selain itu, orang tua dapat mengetahui apakah hasil belajar tersebut diperoleh dengan jujur. 

Keempat, lakukan konfirmasi kepada anak. Anak perlu ditanya tentang bagaimana perkiraan dia mengenai hasil belajar nilai raportnya. Sesuai persepsi alam bawah sadarnya, anak akan memperkirakan hasilnya dan akan direpresentasikan dalam bentuk optimisme atau pesimisme. Jika orang tua telah mengetahui respon tersebut, sebaiknya tetap bersabar dan tidak memberi ancaman atau terburu-buru memberi pujian. Hal ini perlu dilakukan karena juga dapat menyiapkan mental si anak dan orang tuanya sekaligus.

Kelima, berikan respon sewajarnya setelah mengetahui isi raport. Ajaklah anak untuk melakukan refleksi dan evaluasi mengenai apa saja yang mestinya diperbaiki si anak dan apa saja yang harus dipertahankan dan ditingkatkan. Jangan lupa, berikanlah apresiasi kepada si anak apapun hasil raport-nya. Terutama, apresiasi atas usaha dan kejujuran justru akan memperindah karakter anak itu sendiri dan itu lebih berharga!

Langkah-langkah di atas jika dilakukan oleh orang tua maka ketenangan dan kesyukuran akan melingkupi. Mengambil raport sekolah si anak bukan lagi sebuah persoalan yang perlu dirisaukan, melainkan sesuatu yang mestinya disambut dengan sikap yang bijak. Sikap yang bijak ini sesungguhnya merupakan bentuk "pendidikan lain" bagi anak itu sendiri. Dengan demikain, sikap orang tua yang bijak tersebut akan bermakna bagi jiwa dan karakter anaknya yang akan berdampak di masa depannya.
Dunia ini adalah dunia pendidikan karena pendidikan berlaku sepanjang hayat, untuk orang tua, untuk anak, dan siapapun.



Tidak ada komentar

wa